Hanya Dirimu di Hatiku #Part 4#
“Putri
kenapa sih?” tanya Ilham.
“Kenapa
apanya?” tanya Angel balik.
“Nggak
jadi deh.” Jawab Ilham.
“Loe
kenapa ham?” tanya Kina.
“Hm…”
Ilham kelihatan kebingunggan. Raut mukanya keliatan berubah. “Gue mau bilang
sesuatu ke kalian, tapi..” kata Ilham ragu-ragu.
“Tapi
kenapa?” tanya Angel bingung.
Teet…teet…
Bel berbunyi, tanpa
basa basi lagi Ilham langsung ninggalin Kina dan Angel ke kelas. Kina dan Angel
saling bertatapan mereka bingung dengan tingkah laku Ilham. Mereka pun
memutuskan untuk menyelidiki apa yang sedang di sembunyikan oleh Ilham. Mereka
memutuskan untuk pulang sekolah nantik akan mengikuti Ilham.
****
Teet...teet…
Bel pulang
sekolah berbunyi. Gue langsung keluar dari kelas dan langsung menuju parkiran,
sebelum ke parkiran gue ngehampirin Kina dan Angel dulu, tadi mereka bilang mau
bareng pulang.
“Kina!!!
Angel!!!” teriakku. Sambil berlari menghampiri kedua sahabatku.
“Eh,
putri.” Kata Kina.
“Jadi
nggak pulang barengnya?” tanyaku.
“Hm, gini
Put, pulang barengnya besok aja ya? Soalnya gue sama Kina ada urusan mendadak.
Gpp, kan?” jawab Angel.
“Hm..Gpp
kok!” kataku. “Kalo gitu gue duluan ya?” lanjutku sambil melambai-lambaikan
tangan.
“Ok! Bye”
jawab Kina dan Angel serempak sambil balik melambai-lambaikan tangan.
“Eh bkita harus buru-buru
nyarik sii Ilham nih!” kata Kina mengingatkan Angel. “Ntar dia keburu pulang
lagi!”
“Eh, bener
loe!” kata Angel sambil menepuk keningnya. “Ayok kita carik dia! Semoga dia
blum pulang.”
Mereka
berduapun langsung pergi ke parkiran buat liat motor si Ilham masih ada ato
nggak. Ternyata motornya masih ada. Tapi sih Ilham nggak keliatan di sana.
“Motornya
masih ada tuh!” kata Angel sambil menunjuk motor Ilham. “Tapi orangnya mana
ya?” tanya Angel.
“Mana gue
tau!” jawab Kina. “Kita tunggu aja ya?” tanyanya ke Angel.
“Ok.”
Sekitar 10
menit mereka menunggu Ilham di dalem mobil. Ilham pun muncul dan langsung
menaiki motornya dan langsung pergi. Kina dan Angel yang ngeliat si Ilham
langsung mengikutinya dari belakang. Ternyata Ilham menuju salah satu mall.
“Kira-kira
ngapain ya dia ke Mall?” tanya Kina.
“Janjian
sama orang mungkin.” Jawab Angel yang terus menyetir sambil melihat Ilham akan
parker dimana. “Kita parker di sini aja ya? Biar nggak terlalu jauh.” Tanya
Angel.
“Iyya.”
jawab Kina. “Ayuk turun. Ntar kehilangan jejak lagi.” Ajak Kina.
“Iyya!
Tunggu bentar gue mau ngambil tas gue dulu di belakang. Loe ikutin dia dulu.”
Jawab Angel.
Dengan santai
si Ilham langsung memasuki Mall itu tanpa merasa ada yang mengikutinya dari
belakang. Dia langsung berbelok ke sebuah Toko Coklat.
“Eh, dia
masuk toko coklat tuh!” kata Kina. “Catet-catet!!” perintah Kina.
“Ok!”
jawab Angel.
Selesai
dia membayar coklat-coklat itu, dia langsung keluar dan menuju lantai bawah.
“Banyak
banget dia beli Coklat.” Kata Angel.
“Buat ceweknya kali!” kata Kina.
“Setau gue
dia belum punya pacar.”
“Eh, liat
tuh dia masuk Toko Bunga!” tunjuk Kina. “Ngapain dia ke Toko Bunga?”
“Nggak tau
gue.” Jawab Angel. Mereka berdua taget pas ngeliat si Ilham keluar bawa banyak
Bunga Mawar warna Merah. Mereka langsung ngikutin si Ilham mau pergi kemana.
Ternyata Ilham kembali ke parkiran. Kina dan Angel memutuskun untuk berenti
mengikutinya dan pergi bersantai ke sebuah Cafe.
“Kira-kira
ngapain ya si Ilham beli Coklat dan Bunga Mawar banyak banget?” tanya Angel.
“Gue juga
nggak tau!” jawab Kina sambil menggelengkan kepala. “Apa mungkin dia yang naruh
Coklat dan Bunga Mawar di meja Putri tadi pagi?” tanya Kina.
“Kok loe
bisa berpikiran kayak gitu?” tanya Angel.
“Nggak
ada. Cuma nebak aja!” jawabku. “Tapi bisa jadi kan!” kata Kina.
“Gue rasa
nggak mungkin deh!” kata Angel.
“Terserah
deh!” kata Kina. “Gimana kalo kita nanyak langsung ke orangnya?” tanya Kina.
“Loe gila
ya? Kita bakalan ketauan kalo kita nanyak ke dia.” Jawab Angel dengan nada
sebal.
“Maksud
gue, kita nanyak soal omongannya yang kepotong bel tadi itu!” kata Kina
memperjelas omongannya.
“Oh, ok!”
kata Angel. “Cabut yuk!” ajak Angel.
“Yuk!”
terima Kina.
****
“Asalammualaikum.”
Ucapku saat masuk ke dalam rumah.
“Walaikum
salam.” Jawab Mama. “Kok baru pulang?” tanya Mama.
“Tadi
jemput kak Thella dulu di salon.” Jawabku.
“Oh, Kina
sama Angel nggak jadi ikut?” tanya Mama.
“Nggak!”
jawabku. “Katanya ada acara mendadak!”
“Loe
kenapa?” tanya kak Morgan yang lagi asik nonton tv dan langsung menoleh
kepadaku.
“Gpp kok.
Gue Cuma kecapean aja.” Jawabku. Gue langsung pergi ke kamar. Gue langsung
rebahin diri gue di kasur. Baru aja gue meremin mata sejenak, pintu kamar gue
udah di ketuk.
Tok..tok..tok..
“Masuk
aja! Nggak di kunci kok!” teriakku.
“Dek?”
kata suara dari balik pintu. Gue langsung duduk dan langsung noleh ke itu
orang. Ternyata kak Morgan.
“Eh, kak,
Tumben?” tanyaku.
“Loe
kenapa?” tanya kak Morgan.
“Gue?
Emang ada yang salah sama gue?” jawabku.
“Nggak
sih, Cuma muka loe kok lesuh banget?” Tanya kak Morgan.
“Gue
kangen Zee kak!” jawabku. Gue langsung meluk kak Morgan dan nggak tau kenapa
air mata gue tiba-tiba jatuh dengan sendirinya.