Sabtu, 14 April 2012

DIFIIWWE


Gue punya sahabat-sahabat yang selalu baik sama gue dalam suka maupun duka. Mereka adalah Dyo, Intan, Farhan, Indie, Winda, Wulan, & Esa. Kami semua tergabung dalam gank DIFIIWWE, itu semua singkatan dari nama kita berdelapan. Kita tlah berjanji, bahwa  DIFIIWWE tidak boleh bubar, karena, kita semua saling menyayangi satu sama lain. Gue sayang sama sahabat-sahabat gue itu, gue udah anggep mmereka seperti keluarga. Terima Kasih Tuhan kau tlah mempersatukan kami. 

Jumat, 13 April 2012

Lirik Lagu Adele-Someone Like You

I heard
That you're settled down
That you
Found a girl
And you're
Married now

I heard
That your dreams came true.
Guess she gave you things
I didn't give to you

Old friend
Why are you so shy?
Ain't like you to hold back
Or hide from the light

I hate to turn up out of the blue uninvited
But I couldn't stay away, I couldn't fight it.
I had hoped you'd see my face and that you'd be reminded
That for me it isn't over

Never mind
I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you too
"Don't forget me," I begged
"I'll remember," you said
"Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead."
Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead,
Yeah.

You know how the time flies
Only yesterday
It was the time of our lives
We were born and raised
In a summer haze
Bound by the surprise
Of our glory days

I hate to turn up out of the blue uninvited
But I couldn't stay away, I couldn't fight it.
I had hoped you'd see my face and that you'd be reminded
That for me it isn't over.

Never mind
I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you too
"Don't forget me," I begged
"I'll remember," you said
"Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead."

Nothing compares
No worries or cares
Regrets and mistakes
They are memories made.
Who would have known
How bittersweet this would taste?

Never mind
I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you too
"Don't forget me," I begged
"I'll remember," you said
"Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead"

Never mind
I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you too
"Don't forget me," I begged
"I'll remember," you said
"Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead"

Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead

Lirik Lagu Geisha - Pergi Saja


Terima kasih tuk luka yang kau beri
Ku tak percaya kau tlah begini
Dulu kau menjadi malaikat di hati
Sampai hati kau telah begini

* berkali-kali kau katakan sendiri
Kini ku tlah benci, cintaku tlah pergi

Pergi saja kau pergi, tak usah kembali
Percuma saja kini hanya mengundang perih
Cukup tahu ku dirimu, cukup sakit ku rasakan kini
Janji yang selalu ku ingat hingga mati
Kau setia hingga ku kembali

Repeat *

Pergi saja kau pergi, tak usah kembali
Percuma saja kini hanya mengundang perih
Buang saja kau buang cinta yang kemarin
Perasaan tak mungkin percayamu lagi
Cukup tahu ku dirimu, cukup sakit ku rasakan kini
Pergi saja kau pergi, tak usah kembali
Percuma saja kini hanya mengundang perih
Buang saja kau buang cinta yang kemarin
Ooo percayamu lagi
Tinggalkan saja diriku, semua kan percuma
Cukup tahu ku dirimu, cukup sakit ku rasakan kini

Lirik Lagu Blink - Takut


Aku juga ingin jatuh cinta
Seperti yang lainnya
Kini saatnya untuk jatuh cinta
Karna dia tlah nyatakan cinta

Reff :
Tapi Kutakut-takut jatuh cinta
Takut-takut patah hatinya
Takut-takut jadi gila
Karena cinta
Takut-takut jatuh cinta
Takut-takut patah hatinya
Takut-takut jadi gila
Karena cinta

Namun kini bimbang yang kurasa
Akankah dia trus setia
Atau hanya untuk sementara
Membuat aku kecewa

Reff:
Tapi Kutakut-takut jatuh cinta
Takut-takut patah hatinya
Takut-takut jadi gila
Karena cinta
Takut-takut jatuh cinta
Takut-takut patah hatinya
Takut-takut jadi gila
Karena cinta

******

OMG...
Akhirnya gue tau juga nama kakak itu...
Tapi,..
Kenapa sih dy harus naksir sama anak kelas 7G ?!
7G lagi 7G lagi..
Dulu kak **** juga naksir sama ank kelas 7G malahan pacaran.
Nyakit deh ! -____-
Tapi,..
Gpp dah. 
Yang penting saya tau nama kaka itu...
*\(^o^)/*

Hanya Dirimu di Hatiku #Part 3#


Hanya Dirimu di Hatiku #Part 3#
            “Iyya. Kenapa?” kata kak Morgan.
            “Kakak kapan dateng? Kok kakak nggak ngabarin gue dulu? Udah kak Thella nggak ngabarin mau dateng. Sekarang kak Morgan juga sama nggak ngabarin mau dateng. Huh!” kata gue sebel.
            “Kakak sama Thella memang sengaja nggak bilang ke loe! Kita mau buat surprise buat loe. Kakak udah bilang ke mama sama Dicky biar nggak usah bilang kalo gue sama Thella bakalan dateng.” Jelas kak Morgan.
            “Oh. Terus kak Morgan sampe kapan di sini?” tanya gue.
            “Blum tau nih. Rencananya sih bakalan tinggal di Indonesia lagi.” Kata kak Morgan dengan semangat. Gue langsung bersorak ria. Akhirnya kak Morgan sama kak Thella tinggal di Indonesia lagi.
            “Ceritanya di lanjut nantik aja ya? Sekarang pada makan dulu yuk. Mama udah masak makan special buat kalian.” Ucapa mama.
            “Gitu dong.! Gue kan udah laper dari tadi.” Kata kak Dicky.
            “Dasar loe!” kata kak Thella.
****
            Malem itu gue cuma duduk merenung di depan kolam. Gue keinget masa-masa berdua bareng Zee. Sungguh masa-masa yang indah. Tapi, kenapa dia harus pergi secepat ini? Akhir-akhir ini gue udah berusaha ngelupain Zee, tapi, kenapa selalu nggak bisa, Tuhan?
            “Dek,?” ucap seseorang di belakangku. Gue hafal banget suara itu, itu suara kak Morgan.
            “Eh, kak Morgan. Kenapa kak?” tanyaku.
            “Gpp. Dari tadi gue nyarikin loe, tapi nggak ketemu-ketemu. Ternyata loe di sini. Ngapain loe di sini?” tanya kak Morgan sambil mengelus rambutku.
            “Hm.. gue .. Cuma mau carik udara aja kok.” Jawabku gugup.
            “Nggak usah bohong deh! Gue tau loe pasti lagi mikiran Zee, kan?” kata kak Morgan. Kali ini gue nggak bisa bohongin kak Morgan. Kak Morgan selalu tau apa pun yang lagi gue pikirin. Gue cuma diem nggak jawab apa yang di tanya kak Morgan tadi.
            “Ayo dong, katanya mau ngelupain Zee. Tapi, kok tetep mikirin dia terus. Dia udah nggak ada. Loe bisa carik yang baru kan. Mati satu tumbuh seribu. Hehehe….” Nasehat kak Morgan.
            “Tapi, kak, Zee itu beda sama cowok-cowok lain. Mau ngelupainnya itu susah kak. Butuh waktu yang lama mungkin. Kaka tau sendirikan gue sama Zee udah 1thn pacaran. Gimana segampang itu mau ngelupainnya dan carik cowok baru?” kata gue sebel.
            “Kakak tau, tapi, mau gimana pun loe harus bisa ngelupain Zee.” Kata kak Morgan.
            “Iyya. Gue bakalan berusaha.” Jawabku.
            “Gitu dong. Itu baru adek gue. Sekarang loe tidur ya, udah malem nih. Besok nggak bisa bangun lagi.” Kata kak Morgan.
            “Siap bos!”
****
06.15
            “Pagi semua!” ucapku pada mama dan kakak yang sedang sarapan di meja makan.
            “Pagi sayang. Ayok sarapan.” Jawab mama.
            “iyya ma.” Kataku.
            “Kok baru turun loe?” tanya kak Dicky.
            “Hehehe.. tadi agak telat bangunnya.” Jawabku.
            “Pasti gara-gara tadi malem.” Kata kak Morgan tiba-tiba.
            “Emangnya tadi malem kenapa?” tanya kak Thella.
            “Tadi malem kan….”
            “Tadi malem gue sama kak Morgan duduk-duduk di depan kolam.” Kata gue dengan cepet motong perkataan kak Morgan tadi.
            “Oh.” Kata kak Thella dan kak Dicky serempak.
            “Udah…udah…lanjutin sarapannya. Ntar terlambat lagi.” Kata mama menghentika permbicaraan kami.
****
            “Eh put!” panggil seseorang di belakangku. Ternyata Angel.
            “Kenapa?” tanyaku.
            “Gue sama Angel mau minta maaf gara-gara kemarin. Maaf ya!” jawab Kina.
            “Bener apa kata Kina. Gue minta maaf ya.” Jawab Angel dengan nada menyesal.
            

            “Hahaha… gpp kok! Gue maafin.” Kata gue sambil trertawa kecil.

            “Ke kelas yuk!” ajak Kina.
            “Yukk!” jawabku dan Angel serempak.
            Gue, Kina, dan Angel langsung menuju kelas—XI A—sampe di kelas gue kaget banget pas ngeliat di meja gue udah ada sepucuk bungan mawar dan sebatang coklat Silverqueen.
            “Siapa yang naruh bunga mawar+coklat di atas meja gue?” tanyaku.
            “Emang nggak ada tulisannya dari siapa?” tanya Kina.
            “Nggak ada!” jawab gue.
            “Penggemar Rahasia mungkin!” kata Angel.
            “Masa sih?” tanya gue penasaran.
            “Bisa jadi.” Jawab Kina
            Guru pelajaran Biologi masuk kelas. Gue langsung duduk dan nyimpen tu bunga mawar+coklat di dalem tas gue.
****
            Teet…teet..
            Bel istirahat berbunyi, gue langsung ngajak Kina dan Angel ke kantin sekolahan.
            “Mau mesen apa put?” tanya Kina.
            “Gue Es Teh aja deh.” Jawabku.
            “Kira-kira siapa ya yang naruh bunga mawar+coklat di atas meja loe? Kok anak-anak di kelas nggak ada yang tau siapa yang naruh tu bunga+coklat?” kata Angel bertanya-tanya.
            “Gue rasa tuh orang dateng sebelum anak-anak pada dateng. Biar nggak ketauan.” Jawab Kina.
            “Udahlah, nggak usah di pikirin.” Jawabku.
            Tiba-tiba Ilham datang menghampiri kami bertiga.
            “Gue boleh duduk di sini?” tanya Ilham.
            “Boleh kok.” Jawab Angel.
            “Btw, lagi pada ngomongin apa nih? Kayaknya serius banget.” Tanya Ilham lagi.
            “Nggak ngomongin apa-apa kok!” jawab gue cepet.
            “Oh gitu.”
            “Ham, tadi loe dateng ke sekolah jam berapa?” tanya Kina.
            “Gue? Gue baru dateng pas kalian masuk kelas tadi kan.” Jawab Ilham dengan nada yang mencurigakan. “Emangnya kenapa?”  tanya Ilham.
            “Gpp, gue Cuma mau nanya.” Jawab Kina.
            “Eh, gue balik ke kelas duluan ya!” kataku, lalu meninggalkan mereka dan langsung ke kelas.

Senin, 09 April 2012

Real or Not?

Kapan gue bisa ketemu sama elo? jujur gue pengen banget ketemu elo. Gue masih penasaran elo itu ada ato enggak. tapi menurut hati gue elo tu nyata. Gue harap cinta gue ini bukan cinta di dalam mimpi. Tuhan, pertemuakan gue dengan itu cowok yang udah 3x gue mimpiin. gue berharap keajaiban bisa nemuin kita berdua. Gue sayang sama loe walaupun hanya sebatas mimpi. Huft.

Minggu, 08 April 2012

Hanya Dirimu di Hatiku #Part 2#


Hanya Dirimu di Hatiku #Part 2#
              Angel menatap sahabatnya itu dengan tatapan tajam dan berkata “Putri yang duluan tau!!”. Gue yang ada di depan Angel nggak, nanggepin apa-apa perktaan kedua sahabatnya itu. Gue cuma nunduk nggak berkata apa-apa
            “Tapi loe jugak salah, tau nggak!! Loe udah tau sahabat loe ini baru kehilangan orang yang di cintainya—Zee—. Loe ngertiin perasaannya Putri dong! Katanya sahabat tapi kok kayak gini?!” bentak Kina ke Angel.
            Gue yang dari tadi diem, nggak berkomentar apa-apa, pun membuka mulut “STOP!! Berisik tau nggak?!” bentak gue dan langsung pergi ke kelas.
            “Put, loe mau kemana?” tanya Kina.
            “Paling kekelas! Udahlah kasi dia sendiri dulu! Gue males sama dia! Ke kantin ajak yuk!” kata Angel sabil menarik tangan Kina.
****
            Sampai di kelas, ternyata nggak ada orang. Baguslah. Gue langsung duduk di bangku gue. Pikiran gue terus mengingatkan kisah cinta gue sama Zee. Gue sedih. Kenapa harus Zee yang pergi? Kenapa bukan orang lain Tuhan. Lirihku.
            “Put, loe gpp?” kata seseorang yang tiba-tiba datang dari mana mungkin. Ternyata itu Ilham. Gue langsung memasang senyum, walaupun sebenernya hati gue menangis lagi.
            “Eh, loe. Kenapa?” kata gue.
            “Gpp kok. Gue heran aja kok loe sendirian di kelas? Padahal Kina sama Angel kan lagi asik ngobrol di kantin. Loe nggak ikut?” kata Ilham penuh selidik.
            “Nggak! Gue lagi nggak pengen ke kantin.”
            “Loe masih blum bisa move on ya? Loe masih kepikiran Zee ya?” tebak Ilham.
            Gue kaget denger perkataan Ilham tadi. Kok dia bisa tau Zee? Padahal baru kemarin dia masuk ini sekolahan.
            “Hm..” dehem Ilham. “Loe pasti kaget kan kenapa gue bisa tau tentang Zee? Gue tau semua itu dari Angel. Angel sudah nyeritain semuanya. Makanya gue tau Zee.” Kata Ilham yang membaca pikiran gue.
            “Oh.”
            “Loe nggak keberatankan kalo gue tau?” tanya Ilham sambil tersenyum ke gue.
            Cerewet banget sih nii cowok. Kata gue dalem hati. “Hm.,nggak kok. Sante aja lagi.”
            “Kalo gue boleh tau loe udah berapa lama sih pacaran sama Zee? Sampe-sampe loe masih blum bisa ngelupain dia?” tanya Ilham lagi.
            “Bukan urusan loe!” jawab gue sebel, lalu pergi ninggalin kelas.
            “Eh, loe mau kemana? Emang pertanyaan gue salah ya? Gue kan nanyaknya baik-baik. Gimana sih?”
****
            Bel pulang sekolah tiba. Gue langsung keluar kelas tanpa nungguin kedua sahabat gue. Bener-bener lagi nggak mood sama mereka berdua. Tiba-tiba ada yang manggil nama gue dari belakang. Gue kayak kenal suara itu. Ternyata itu suara kak Dicky.
            “Put,!” panggil kak Dicky.
            “Iyya?” jawab gue.
            “Tumben loe nggak barengan sama anggota 3P?” tanya kak Dicky sambil melihat sekitar.
            “Males!! Udah yuk pulang aja! Dari pada ngomongin mereka berdua!” kataku sambil menarik tangan kak Dicky ke tempat parkiran.
            Di mobil gue cuma diem. Nggak seperti biasanya. Gue kepikiran Zee terus. Padahal gue udah berusaha buat ngelupain dia. Susahnya minta ampuuuuun deh!
            “Loe lagi marahan ya sama Kina dan Angel?” tanya kak Dicky memecah keheningan di dalem mobil.
            “Tau ah! Nggak usah ngomongan mereka! Malesss.” Jawab gue.
            “Iyya iyya!”
            “Kak jadi kan kita ke makamnya Zee?” tanya gue.
            “Kayaknya nggak bisa sekarang deh, kalo besok gimana?” jawab kak Dicky.
            “Loh, emangnya kenapa?” tanya gue dengan nada kecewa.
            “Kan kita mau jemput Kak Thella.” Kata kak Dicky.
            “Loh, Kak Thella dateng hari ini? Kok gue nggak di kasi tau?” kata gue kaget. Kak Thella itu kakak kedua gue. Ratu Sweet Thella. Biasanya di panggil Thella. Dia sekolah di Singapore.
            “Nggak tau!” jawab kak dicky sambil mengangkat bahu.
            “Kak Thella berapa hari di sini?” tanya gue penasaran.
            “Selamanya!”
            “Loh, kok gitu? Terus Kuliahnya gimana?”
            “Duuuhhh! Cerewet banget sih adek gue ini! Kan Kak Thella udah selesai kuliahnya!” kata kak Dicky sambil ngacak-ngacakin poni gue.
            “Oh. Kok gue nggak tau sih?” tanya gue lagi sambil rapiin poni gue.
            “Tau deh! Nanyaknya nantik aja ya! Udah telat nih. Ntar marah lagi Kak Thella.” Jawab kak Dicky.
Kami langsung bergegas ke bandara  buat jemput kak Thella. Sampe di bandara ternyata pesawatnya kak Thella udah nyampe. Gue sama kak Dicky muter-muter nyarik kak Thella. Akhirnya ketemu jugak.
“Itu kak Thella!!” seru kak Dicky sambil nunjuk cewek di ujung sana. “Kita samperin yuk!”
“Kak Thella?” tanyaku pada perempuan itu.
“Lama banget sih adek gue yang dua ini! Capek tau nggak gue nungguin kalian!” omel kak Thella.
“Maaf ya kak! Tadi macet.” Kata kak Dicky. “Langsung ke parkiran aja ya? Sini kak, gue bawain barangnya.”
Dari tadi gue Cuma diem liatin kak Thella. Kak Thella berubah. Lebih kurus plus lebih cantik.
“Putri,? Loe kenapa? Kok liatin kakak gitu amat?” tanya kak Thella. Memecah keheningan di mobil.
“Hahaha..gpp kok kak. Gue cuma heran aja. Kakak berubah tau nggak. Lebih kurus plus lebih cantik.” Kata gue.
“Hahaaha…! Perasaan nggak deh.” Kata kak Thelloa sambil tertawa kecil.
Kak Dicky yang denger perkataan gue tadi langsung ngakak. Gue sama Kak Thella natapin kak Dicky  dengan tatapan aneh.
“Kenapa kak? Kok ngakak sih? Kan nggak ada yang lucu.” Kata gue.
“Siapa bilang nggak ada yang lucu? Lucu tau nggak, loe bilang kak  Thella lebih kurus. Orang gemuk kayak gitu jugak. Yang bener itu makin gemuk. Hahahaha…” kata kak Dicky sambil tertawa lagi.
“Dasar loe!!!”  kata kak Thella dengan nada kesal lalu mencubit tangan kak Dicky.
“Duh, sakit kak! Maaf deh!” kata kak Dicky.
Selama perjalanan gue sama kak Thella dan kak Dicky bercanda terus. Akhirnya nyampe rumah. Pas gue masuk. Gue kaget banget. Di dalem udah ada Mama dan kak Morgan—kak Morgan itu kakak Pertama gue. Handi Moorgan Winata.—
“Loh, kak Morgan?” kata gue kaget. Nggak percaya di depan gue ada kak Morgan. 

Hanya Dirimu di Hatiku #Part1#

Hanya Dirimu di Hatiku #Part1#
Sore ini cuaca sedang tidak bersahabat. Awan terus menangis seperti hati gue yang nggak bisa berhenti menangis. Sore itu gue hanya bediri di jendela kamar sambil melihat hujan yang turun. Sudah 2 hari ini gue ngurung diri di kamar. Nggak sekolah nggak juga keluar rumah.
            “Dek..?” kata seseorang dari balik pintu.
            Gue langsung ngelap air mata gue dan langsung balik badan. Ternyata itu Kakak gue. Dicky M Prasetyo. “Eh kak Dicky, ada apa ka?” tanya gue.
            “Loe abis nangis lagi?” tanya kak Dicky. “Ayolah, loe  harus bisa ngelupain Zee. Zee udah nggak ada lagi. Dia udah tenang di alam sana. Loe nggak boleh terus-terusan ngurung diri di kamar kayak gini. Loe harus jalanin hidup loe kayak dulu lagi, walaupun udah nggak ada Zee.” Ucap kak Dicky.
            “Tapi gue belum bisa kak. Gue belum bisa relain Zee. Gue belum bisa jalanin hari-hari gue tanpa dia. Gue masih sayank sama dia.” Kata gue sambil memeluk kak Dicky.
            “Loe pasti bisa!” kata Kak Dicky menyemangatiku. “Loe masih punya gue, mama, dan 2 sahabat loe! Kita semua sayang sama loe. Loe harus kuat. Mana Putri yang gue kenal dulu? Yg ceria, yg selalu tersenyum. Loe harus bisa berubah.!” ‘
            “Ok, gue bakalan berubah demi loe kak, demi mama, dan demi semua.!” Kata gue sambil tersenyum ke kak Dciky sambil menghapus air mata yg jatuh di pipi gue.
            “Janji.?” Tanya kak Dicky.
            “Janji.!” Jawabku.
            “Ini baru adek gue. Hahahaha…” canda kak Dicky. Aku hanya tersenyum melihat kak Dicky. Sungguh, sebenernya gue blum bisa. Tapi ini semua demi kak Dicky, Mama, dan kedua sahabatku.
            “Sekarang loe makan ya.? Gue suapin deh.” Rayu kak Dicky.
“Iyya iyya.” Jawabku.
****
            Pagi ini berat rasanya mata gue untuk terbuka. Ngantuk. Tapi gue udah janji ke kak Dicky kalo gue bakalan berubah seperti dulu lagi. Gue maksain diri untuk bangun dan langsung menuju kamar mandi dan mandi. Setelah siap, gue langsung menuju ke ruang makan untuk sarapan bersama Mama dan kak Dicky.
            “Wah, anak mama udah move on ya?” tanya mama sambil menuangkan susu putih ke gelas kak Dicky.
            “Iyya!” jawab gue dengan nada bersemangat.
            “Siapa dulu yg ngerayu.” Kata kak Dicky sambil tersenyum bangga.
            Mama tertawa pendek lalu berkata. “Sudah, sudah! Sekarang lebih baik pada sarapan nantik telat gimana?” kata Mama.
            “Oke.!” Jawab gue dan kak Dicky serempak.
            Selesai sarapan gue langsung berangkat ke sekolah sama kak Dicky.—Gue sama kak Dicky memang satu sekolahan—sekitar sepuluh menit perjalanan dari rumah ke sekolah, akhirnya sampe juga. Gue langsung jalan menuju kelas. Tiba-tiba ada seseorang yg nepuk gue dari belakang. Serentak gue kaget dan langsung membalikan badan gue. Ternyata Kina dan Angel. Mereka adalah sahabatku.
            “Putriiiiiiiiiiiii.!!!” Teriak 2 sahabatku itu sambil memelukku.
            “Addduuuhhhh.! Lepas dong.! Gue nggak bisa nafas tau nggak.” Kata gue kesal sambil mendorong kedua sahabatku—Tapi tidak sampai jatuh kok—
            “Maaf deh maaf, kita kan kangen sama loe.!” Ucap Kina.
            “Loe udah bisa ngelupain Zee ya.? Selametttt yaaaa. Gue ikut seneng.” Kata Angel sambil tepuk tangan.
            Gue cuma bisa diem denger perkataan Angel tadi. Gue nggak jawab apa-apa ato pun berkata apa-apa tentang perkataan Angel tadi. Hati gue terasa sakit banget denger perkataan Angel tadi. Walaupun gue udah berusaha untuk lupain Zee. Tapi gue masih tetep ngerasa sakit hati kalo dengar nama Zee.
            “Stt!! Loe ini asal ceplas ceplos aja sih.!” Ucap Kina.
            “Maaf deh maaf.! Gue kirain…”
            Dengan cepat gue langsung motong omongan Angel. “Hahaha… gpp ko! Gue lagi berusaha buat move on.!” Ucap gue.
            “Oke.! Gue seneng deh 3P –3P kepanjangan dari nama gue,Kina, dan Angel. Kita sama-sama punya huruf Putri di tengah-tengah nama kita—kumpul lagi, selama dua hari loe nggak masuk sekolah sepi banget kelas tanpa loe.” Kata Angel.
            “Ngomong-ngomong ada yg berubah nggak dari kelas.?” Tanya gue sambil jalan ke meja gue. Gue duduk bareng Kina, sedangkan Angel duduk bareng Loly—temen sekelas—
            “Nggak ada yg berubah kok.! Cuma ada murid baru aja.!” Kata Angel sambil melihat sekeliling. Seperti mencari seseorang. Gue cuma diem denger Angel bilang ada murid baru di kelas. Gue nggak nanggepin soal murid baru itu. Tiba-tiba Angel beridir dan menunjuk seseorang di sebelah kanan Kina. “Itu dia.!!!”
            “Siapa.?” Tanya gue.
            “Ilham.! Murid baru di kelas kita. Dia pindahan dari bandung loh.” Jawab Kina.
            “Oh.”  Jawab gue singkat.
            “Tumben loe Cuma bilang Oh.. biasanya langsung nanyak ato nggak langsung mau kenalan gitu.” Kata Angel.
            “Nggak deh! Ntar jugak kenal sendiri.” Kata gue sambil buka-buka buku pelajaran.
            “Hai.!” Sapa itu murid baru.
            “Hai Ilham.!” Kata Angel membalas sapaan Ilham.
            “Loe yg namanya Putri ya.?” Tanya Ilham.
            “Ya.!” Jawab gue.
            “Salam kenal. Gue Ilham Fauzie. Murid baru di sekolah ini. Gue baru masuk kemarin lusa. Gue harap kita bisa temenan ya.” Kata Ilham sambil mengulurkan tangannya.
            Gue diem nggak ngejawab perkataan Ilham. Gue Cuma bolak-balik buku pelajaran. Tanpa menatap Ilham maupun kedua sahabat gue.
            “Hm.” Deham Ilham sambil menurunkan tangannya. “Ya udah deh kalo loe nggak mau kenalan sama gue, gpp. Gue ngerti ko. Mungkin suatu hari nanti loe bisa nerima gue jadi temen loe.” Ucap Ilham dan langsung pergi meninggalkan meja gue.
            “Put? Loe kenapa sih tadi nyuekin Ilham?” tanya Angel sambil natap gue.
            Baru aja gue mau jawab pertanyaan Angel tadi, guru pelajaran pertama masuk dan seluruh murid menghadap kedepan dan tidak berbicara lagi termasuk Gue, Kina, dan Angel.
****
            Jam pelajaran pertama – kedua selesai. Gue, Kina, dan Angel langsung bergegas menuju kantin sekolah—3P memang suka ngumpul di kantin sekolahan kalo lagi keluar main—
            “Btw, put, loe blum jawab pertanyaan gue yg tadi.” Kata Angel sambil penasaran.
            “Penting ya?” jawab gue sambil menatap kedua mata sahabat gue.
            “Kok loe bilang gitu sih? Kok loe jadi jutek gini ke gue? Gue kan cuma nanyak! Jadi biasa aja dong!” kata Angel dengan nada marah.
            “Udah dong! Berisik tau! Nggak malu apa di liatin orang banyak kalian berkelahi kayak gini? Katanya sahabat tapi kok bertengkar?!” ucap Kina sambil melerai gue dan Angel.

Sabtu, 07 April 2012

Perkenalan ;;)

HAY!!!!!!!!!!
gue putri pringgayani~
biasa gue dipanggil IGGA
mm...salam kenal eaph :p;;)