Gue punya sahabat-sahabat yang selalu baik sama gue dalam suka maupun duka. Mereka adalah Dyo, Intan, Farhan, Indie, Winda, Wulan, & Esa. Kami semua tergabung dalam gank DIFIIWWE, itu semua singkatan dari nama kita berdelapan. Kita tlah berjanji, bahwa DIFIIWWE tidak boleh bubar, karena, kita semua saling menyayangi satu sama lain. Gue sayang sama sahabat-sahabat gue itu, gue udah anggep mmereka seperti keluarga. Terima Kasih Tuhan kau tlah mempersatukan kami.
Sabtu, 14 April 2012
Jumat, 13 April 2012
Lirik Lagu Adele-Someone Like You
I heard
That you're settled down
That you
Found a girl
And you're
Married now
I heard
That your dreams came true.
Guess she gave you things
I didn't give to you
Old friend
Why are you so shy?
Ain't like you to hold back
Or hide from the light
I hate to turn up out of the blue uninvited
But I couldn't stay away, I couldn't fight it.
I had hoped you'd see my face and that you'd be reminded
That for me it isn't over
Never mind
I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you too
"Don't forget me," I begged
"I'll remember," you said
"Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead."
Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead,
Yeah.
You know how the time flies
Only yesterday
It was the time of our lives
We were born and raised
In a summer haze
Bound by the surprise
Of our glory days
I hate to turn up out of the blue uninvited
But I couldn't stay away, I couldn't fight it.
I had hoped you'd see my face and that you'd be reminded
That for me it isn't over.
Never mind
I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you too
"Don't forget me," I begged
"I'll remember," you said
"Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead."
Nothing compares
No worries or cares
Regrets and mistakes
They are memories made.
Who would have known
How bittersweet this would taste?
Never mind
I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you too
"Don't forget me," I begged
"I'll remember," you said
"Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead"
Never mind
I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you too
"Don't forget me," I begged
"I'll remember," you said
"Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead"
Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead
That you're settled down
That you
Found a girl
And you're
Married now
I heard
That your dreams came true.
Guess she gave you things
I didn't give to you
Old friend
Why are you so shy?
Ain't like you to hold back
Or hide from the light
I hate to turn up out of the blue uninvited
But I couldn't stay away, I couldn't fight it.
I had hoped you'd see my face and that you'd be reminded
That for me it isn't over
Never mind
I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you too
"Don't forget me," I begged
"I'll remember," you said
"Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead."
Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead,
Yeah.
You know how the time flies
Only yesterday
It was the time of our lives
We were born and raised
In a summer haze
Bound by the surprise
Of our glory days
I hate to turn up out of the blue uninvited
But I couldn't stay away, I couldn't fight it.
I had hoped you'd see my face and that you'd be reminded
That for me it isn't over.
Never mind
I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you too
"Don't forget me," I begged
"I'll remember," you said
"Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead."
Nothing compares
No worries or cares
Regrets and mistakes
They are memories made.
Who would have known
How bittersweet this would taste?
Never mind
I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you too
"Don't forget me," I begged
"I'll remember," you said
"Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead"
Never mind
I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you too
"Don't forget me," I begged
"I'll remember," you said
"Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead"
Sometimes it lasts in love
But sometimes it hurts instead
Lirik Lagu Geisha - Pergi Saja
Terima kasih tuk luka yang kau beri
Ku tak percaya kau tlah begini
Dulu kau menjadi malaikat di hati
Sampai hati kau telah begini
* berkali-kali kau katakan sendiri
Kini ku tlah benci, cintaku tlah pergi
Ku tak percaya kau tlah begini
Dulu kau menjadi malaikat di hati
Sampai hati kau telah begini
* berkali-kali kau katakan sendiri
Kini ku tlah benci, cintaku tlah pergi
Pergi saja kau pergi, tak usah kembali
Percuma saja kini hanya mengundang perih
Cukup tahu ku dirimu, cukup sakit ku rasakan kini
Percuma saja kini hanya mengundang perih
Cukup tahu ku dirimu, cukup sakit ku rasakan kini
Janji yang selalu ku ingat hingga mati
Kau setia hingga ku kembali
Kau setia hingga ku kembali
Repeat *
Pergi saja kau pergi, tak usah kembali
Percuma saja kini hanya mengundang perih
Buang saja kau buang cinta yang kemarin
Perasaan tak mungkin percayamu lagi
Cukup tahu ku dirimu, cukup sakit ku rasakan kini
Percuma saja kini hanya mengundang perih
Buang saja kau buang cinta yang kemarin
Perasaan tak mungkin percayamu lagi
Cukup tahu ku dirimu, cukup sakit ku rasakan kini
Pergi saja kau pergi, tak usah kembali
Percuma saja kini hanya mengundang perih
Buang saja kau buang cinta yang kemarin
Ooo percayamu lagi
Tinggalkan saja diriku, semua kan percuma
Cukup tahu ku dirimu, cukup sakit ku rasakan kini
Percuma saja kini hanya mengundang perih
Buang saja kau buang cinta yang kemarin
Ooo percayamu lagi
Tinggalkan saja diriku, semua kan percuma
Cukup tahu ku dirimu, cukup sakit ku rasakan kini
Lirik Lagu Blink - Takut
Aku juga ingin jatuh cinta
Seperti yang lainnya
Kini saatnya untuk jatuh cinta
Karna dia tlah nyatakan cinta
Seperti yang lainnya
Kini saatnya untuk jatuh cinta
Karna dia tlah nyatakan cinta
Reff :
Tapi Kutakut-takut jatuh cinta
Takut-takut patah hatinya
Takut-takut jadi gila
Karena cinta
Takut-takut patah hatinya
Takut-takut jadi gila
Karena cinta
Takut-takut jatuh cinta
Takut-takut patah hatinya
Takut-takut jadi gila
Karena cinta
Takut-takut patah hatinya
Takut-takut jadi gila
Karena cinta
Namun kini bimbang yang kurasa
Akankah dia trus setia
Atau hanya untuk sementara
Membuat aku kecewa
Akankah dia trus setia
Atau hanya untuk sementara
Membuat aku kecewa
Reff:
Tapi Kutakut-takut jatuh cinta
Takut-takut patah hatinya
Takut-takut jadi gila
Karena cinta
Takut-takut patah hatinya
Takut-takut jadi gila
Karena cinta
Takut-takut jatuh cinta
Takut-takut patah hatinya
Takut-takut jadi gila
Karena cinta
Takut-takut patah hatinya
Takut-takut jadi gila
Karena cinta
******
OMG...
Akhirnya gue tau juga nama kakak itu...
Tapi,..
Kenapa sih dy harus naksir sama anak kelas 7G ?!
7G lagi 7G lagi..
Dulu kak **** juga naksir sama ank kelas 7G malahan pacaran.
Nyakit deh ! -____-
Tapi,..
Gpp dah.
Yang penting saya tau nama kaka itu...
*\(^o^)/*
Hanya Dirimu di Hatiku #Part 3#
Hanya Dirimu di Hatiku #Part 3#
“Iyya.
Kenapa?” kata kak Morgan.
“Kakak
kapan dateng? Kok kakak nggak ngabarin gue dulu? Udah kak Thella nggak ngabarin
mau dateng. Sekarang kak Morgan juga sama nggak ngabarin mau dateng. Huh!” kata
gue sebel.
“Kakak
sama Thella memang sengaja nggak bilang ke loe! Kita mau buat surprise buat
loe. Kakak udah bilang ke mama sama Dicky biar nggak usah bilang kalo gue sama
Thella bakalan dateng.” Jelas kak Morgan.
“Oh.
Terus kak Morgan sampe kapan di sini?” tanya gue.
“Blum
tau nih. Rencananya sih bakalan tinggal di Indonesia lagi.” Kata kak Morgan
dengan semangat. Gue langsung bersorak ria. Akhirnya kak Morgan sama kak Thella
tinggal di Indonesia lagi.
“Ceritanya
di lanjut nantik aja ya? Sekarang pada makan dulu yuk. Mama udah masak makan
special buat kalian.” Ucapa mama.
“Gitu
dong.! Gue kan udah laper dari tadi.” Kata kak Dicky.
“Dasar
loe!” kata kak Thella.
****
Malem
itu gue cuma duduk merenung di depan kolam. Gue keinget masa-masa berdua bareng
Zee. Sungguh masa-masa yang indah. Tapi, kenapa dia harus pergi secepat ini?
Akhir-akhir ini gue udah berusaha ngelupain Zee, tapi, kenapa selalu nggak
bisa, Tuhan?
“Dek,?”
ucap seseorang di belakangku. Gue hafal banget suara itu, itu suara kak Morgan.
“Eh, kak
Morgan. Kenapa kak?” tanyaku.
“Gpp.
Dari tadi gue nyarikin loe, tapi nggak ketemu-ketemu. Ternyata loe di sini.
Ngapain loe di sini?” tanya kak Morgan sambil mengelus rambutku.
“Hm..
gue .. Cuma mau carik udara aja kok.” Jawabku gugup.
“Nggak
usah bohong deh! Gue tau loe pasti lagi mikiran Zee, kan?” kata kak Morgan.
Kali ini gue nggak bisa bohongin kak Morgan. Kak Morgan selalu tau apa pun yang
lagi gue pikirin. Gue cuma diem nggak jawab apa yang di tanya kak Morgan tadi.
“Ayo
dong, katanya mau ngelupain Zee. Tapi, kok tetep mikirin dia terus. Dia udah
nggak ada. Loe bisa carik yang baru kan. Mati satu tumbuh seribu. Hehehe….”
Nasehat kak Morgan.
“Tapi,
kak, Zee itu beda sama cowok-cowok lain. Mau ngelupainnya itu susah kak. Butuh
waktu yang lama mungkin. Kaka tau sendirikan gue sama Zee udah 1thn pacaran.
Gimana segampang itu mau ngelupainnya dan carik cowok baru?” kata gue sebel.
“Kakak
tau, tapi, mau gimana pun loe harus bisa ngelupain Zee.” Kata kak Morgan.
“Iyya.
Gue bakalan berusaha.” Jawabku.
“Gitu
dong. Itu baru adek gue. Sekarang loe tidur ya, udah malem nih. Besok nggak
bisa bangun lagi.” Kata kak Morgan.
“Siap
bos!”
****
06.15
“Pagi
semua!” ucapku pada mama dan kakak yang sedang sarapan di meja makan.
“Pagi
sayang. Ayok sarapan.” Jawab mama.
“iyya
ma.” Kataku.
“Kok
baru turun loe?” tanya kak Dicky.
“Hehehe..
tadi agak telat bangunnya.” Jawabku.
“Pasti
gara-gara tadi malem.” Kata kak Morgan tiba-tiba.
“Emangnya
tadi malem kenapa?” tanya kak Thella.
“Tadi
malem kan….”
“Tadi
malem gue sama kak Morgan duduk-duduk di depan kolam.” Kata gue dengan cepet
motong perkataan kak Morgan tadi.
“Oh.”
Kata kak Thella dan kak Dicky serempak.
“Udah…udah…lanjutin
sarapannya. Ntar terlambat lagi.” Kata mama menghentika permbicaraan kami.
****
“Eh
put!” panggil seseorang di belakangku. Ternyata Angel.
“Kenapa?”
tanyaku.
“Gue
sama Angel mau minta maaf gara-gara kemarin. Maaf ya!” jawab Kina.
“Bener
apa kata Kina. Gue minta maaf ya.” Jawab Angel dengan nada menyesal.
“Hahaha… gpp kok! Gue maafin.”
Kata gue sambil trertawa kecil.
“Ke
kelas yuk!” ajak Kina.
“Yukk!”
jawabku dan Angel serempak.
Gue,
Kina, dan Angel langsung menuju kelas—XI A—sampe di kelas gue kaget banget pas
ngeliat di meja gue udah ada sepucuk bungan mawar dan sebatang coklat
Silverqueen.
“Siapa
yang naruh bunga mawar+coklat di atas meja gue?” tanyaku.
“Emang
nggak ada tulisannya dari siapa?” tanya Kina.
“Nggak
ada!” jawab gue.
“Penggemar
Rahasia mungkin!” kata Angel.
“Masa
sih?” tanya gue penasaran.
“Bisa
jadi.” Jawab Kina
Guru
pelajaran Biologi masuk kelas. Gue langsung duduk dan nyimpen tu bunga mawar+coklat
di dalem tas gue.
****
Teet…teet..
Bel istirahat
berbunyi, gue langsung ngajak Kina dan Angel ke kantin sekolahan.
“Mau
mesen apa put?” tanya Kina.
“Gue Es
Teh aja deh.” Jawabku.
“Kira-kira
siapa ya yang naruh bunga mawar+coklat di atas meja loe? Kok anak-anak di kelas
nggak ada yang tau siapa yang naruh tu bunga+coklat?” kata Angel
bertanya-tanya.
“Gue
rasa tuh orang dateng sebelum anak-anak pada dateng. Biar nggak ketauan.” Jawab
Kina.
“Udahlah,
nggak usah di pikirin.” Jawabku.
Tiba-tiba Ilham datang menghampiri kami
bertiga.
“Gue
boleh duduk di sini?” tanya Ilham.
“Boleh
kok.” Jawab Angel.
“Btw, lagi pada ngomongin apa nih?
Kayaknya serius banget.” Tanya Ilham lagi.
“Nggak
ngomongin apa-apa kok!” jawab gue cepet.
“Oh
gitu.”
“Ham,
tadi loe dateng ke sekolah jam berapa?” tanya Kina.
“Gue?
Gue baru dateng pas kalian masuk kelas tadi kan.” Jawab Ilham dengan nada yang
mencurigakan. “Emangnya kenapa?” tanya
Ilham.
“Gpp,
gue Cuma mau nanya.” Jawab Kina.
“Eh, gue
balik ke kelas duluan ya!” kataku, lalu meninggalkan mereka dan langsung ke
kelas.
Senin, 09 April 2012
Real or Not?
Kapan gue bisa ketemu sama elo? jujur gue pengen banget ketemu elo. Gue masih penasaran elo itu ada ato enggak. tapi menurut hati gue elo tu nyata. Gue harap cinta gue ini bukan cinta di dalam mimpi. Tuhan, pertemuakan gue dengan itu cowok yang udah 3x gue mimpiin. gue berharap keajaiban bisa nemuin kita berdua. Gue sayang sama loe walaupun hanya sebatas mimpi. Huft.
Minggu, 08 April 2012
Hanya Dirimu di Hatiku #Part 2#
Hanya Dirimu di Hatiku #Part 2#
Angel menatap sahabatnya itu dengan tatapan tajam dan
berkata “Putri yang duluan tau!!”. Gue yang ada di depan Angel nggak, nanggepin
apa-apa perktaan kedua sahabatnya itu. Gue cuma nunduk nggak berkata apa-apa
“Tapi
loe jugak salah, tau nggak!! Loe udah tau sahabat loe ini baru kehilangan orang
yang di cintainya—Zee—. Loe ngertiin perasaannya Putri dong! Katanya sahabat
tapi kok kayak gini?!” bentak Kina ke Angel.
Gue yang
dari tadi diem, nggak berkomentar apa-apa, pun membuka mulut “STOP!! Berisik
tau nggak?!” bentak gue dan langsung pergi ke kelas.
“Put,
loe mau kemana?” tanya Kina.
“Paling
kekelas! Udahlah kasi dia sendiri dulu! Gue males sama dia! Ke kantin ajak
yuk!” kata Angel sabil menarik tangan Kina.
****
Sampai
di kelas, ternyata nggak ada orang. Baguslah. Gue langsung duduk di bangku gue.
Pikiran gue terus mengingatkan kisah cinta gue sama Zee. Gue sedih. Kenapa
harus Zee yang pergi? Kenapa bukan orang lain Tuhan. Lirihku.
“Put,
loe gpp?” kata seseorang yang tiba-tiba datang dari mana mungkin. Ternyata itu
Ilham. Gue langsung memasang senyum, walaupun sebenernya hati gue menangis
lagi.
“Eh,
loe. Kenapa?” kata gue.
“Gpp
kok. Gue heran aja kok loe sendirian di kelas? Padahal Kina sama Angel kan lagi
asik ngobrol di kantin. Loe nggak ikut?” kata Ilham penuh selidik.
“Nggak!
Gue lagi nggak pengen ke kantin.”
“Loe
masih blum bisa move on ya? Loe masih
kepikiran Zee ya?” tebak Ilham.
Gue kaget
denger perkataan Ilham tadi. Kok dia bisa tau Zee? Padahal baru kemarin dia
masuk ini sekolahan.
“Hm..”
dehem Ilham. “Loe pasti kaget kan kenapa gue bisa tau tentang Zee? Gue tau
semua itu dari Angel. Angel sudah nyeritain semuanya. Makanya gue tau Zee.”
Kata Ilham yang membaca pikiran gue.
“Oh.”
“Loe
nggak keberatankan kalo gue tau?” tanya Ilham sambil tersenyum ke gue.
Cerewet
banget sih nii cowok. Kata gue dalem hati. “Hm.,nggak kok. Sante aja lagi.”
“Kalo
gue boleh tau loe udah berapa lama sih pacaran sama Zee? Sampe-sampe loe masih
blum bisa ngelupain dia?” tanya Ilham lagi.
“Bukan
urusan loe!” jawab gue sebel, lalu pergi ninggalin kelas.
“Eh, loe
mau kemana? Emang pertanyaan gue salah ya? Gue kan nanyaknya baik-baik. Gimana
sih?”
****
Bel
pulang sekolah tiba. Gue langsung keluar kelas tanpa nungguin kedua sahabat
gue. Bener-bener lagi nggak mood sama mereka berdua. Tiba-tiba ada yang manggil
nama gue dari belakang. Gue kayak kenal suara itu. Ternyata itu suara kak
Dicky.
“Put,!”
panggil kak Dicky.
“Iyya?”
jawab gue.
“Tumben
loe nggak barengan sama anggota 3P?” tanya kak Dicky sambil melihat sekitar.
“Males!!
Udah yuk pulang aja! Dari pada ngomongin mereka berdua!” kataku sambil menarik
tangan kak Dicky ke tempat parkiran.
Di mobil
gue cuma diem. Nggak seperti biasanya. Gue kepikiran Zee terus. Padahal gue
udah berusaha buat ngelupain dia. Susahnya minta ampuuuuun deh!
“Loe
lagi marahan ya sama Kina dan Angel?” tanya kak Dicky memecah keheningan di
dalem mobil.
“Tau ah!
Nggak usah ngomongan mereka! Malesss.” Jawab gue.
“Iyya
iyya!”
“Kak
jadi kan kita ke makamnya Zee?” tanya gue.
“Kayaknya
nggak bisa sekarang deh, kalo besok gimana?” jawab kak Dicky.
“Loh,
emangnya kenapa?” tanya gue dengan nada kecewa.
“Kan
kita mau jemput Kak Thella.” Kata kak Dicky.
“Loh,
Kak Thella dateng hari ini? Kok gue nggak di kasi tau?” kata gue kaget. Kak
Thella itu kakak kedua gue. Ratu Sweet Thella. Biasanya di panggil Thella. Dia
sekolah di Singapore.
“Nggak
tau!” jawab kak dicky sambil mengangkat bahu.
“Kak
Thella berapa hari di sini?” tanya gue penasaran.
“Selamanya!”
“Loh,
kok gitu? Terus Kuliahnya gimana?”
“Duuuhhh!
Cerewet banget sih adek gue ini! Kan Kak Thella udah selesai kuliahnya!” kata
kak Dicky sambil ngacak-ngacakin poni gue.
“Oh. Kok
gue nggak tau sih?” tanya gue lagi sambil rapiin poni gue.
“Tau
deh! Nanyaknya nantik aja ya! Udah telat nih. Ntar marah lagi Kak Thella.”
Jawab kak Dicky.
Kami langsung bergegas ke
bandara buat jemput kak Thella. Sampe di
bandara ternyata pesawatnya kak Thella udah nyampe. Gue sama kak Dicky
muter-muter nyarik kak Thella. Akhirnya ketemu jugak.
“Itu kak Thella!!” seru kak
Dicky sambil nunjuk cewek di ujung sana. “Kita samperin yuk!”
“Kak Thella?” tanyaku pada
perempuan itu.
“Lama banget sih adek gue
yang dua ini! Capek tau nggak gue nungguin kalian!” omel kak Thella.
“Maaf ya kak! Tadi macet.”
Kata kak Dicky. “Langsung ke parkiran aja ya? Sini kak, gue bawain barangnya.”
Dari tadi gue Cuma diem
liatin kak Thella. Kak Thella berubah. Lebih kurus plus lebih cantik.
“Putri,? Loe kenapa? Kok
liatin kakak gitu amat?” tanya kak Thella. Memecah keheningan di mobil.
“Hahaha..gpp kok kak. Gue
cuma heran aja. Kakak berubah tau nggak. Lebih kurus plus lebih cantik.” Kata
gue.
“Hahaaha…! Perasaan nggak
deh.” Kata kak Thelloa sambil tertawa kecil.
Kak Dicky yang denger
perkataan gue tadi langsung ngakak. Gue sama Kak Thella natapin kak Dicky dengan tatapan aneh.
“Kenapa kak? Kok ngakak sih?
Kan nggak ada yang lucu.” Kata gue.
“Siapa bilang nggak ada yang
lucu? Lucu tau nggak, loe bilang kak
Thella lebih kurus. Orang gemuk kayak gitu jugak. Yang bener itu makin
gemuk. Hahahaha…” kata kak Dicky sambil tertawa lagi.
“Dasar loe!!!” kata kak Thella dengan nada kesal lalu
mencubit tangan kak Dicky.
“Duh, sakit kak! Maaf deh!”
kata kak Dicky.
Selama perjalanan gue sama
kak Thella dan kak Dicky bercanda terus. Akhirnya nyampe rumah. Pas gue masuk.
Gue kaget banget. Di dalem udah ada Mama dan kak Morgan—kak Morgan itu kakak
Pertama gue. Handi Moorgan Winata.—
“Loh, kak Morgan?” kata gue
kaget. Nggak percaya di depan gue ada kak Morgan.
Hanya Dirimu di Hatiku #Part1#
Hanya Dirimu di Hatiku #Part1#
Sore ini cuaca sedang tidak
bersahabat. Awan terus menangis seperti hati gue yang nggak bisa berhenti
menangis. Sore itu gue hanya bediri di jendela kamar sambil melihat hujan yang
turun. Sudah 2 hari ini gue ngurung diri di kamar. Nggak sekolah nggak juga keluar
rumah.
“Dek..?”
kata seseorang dari balik pintu.
Gue
langsung ngelap air mata gue dan langsung balik badan. Ternyata itu Kakak gue.
Dicky M Prasetyo. “Eh kak Dicky, ada apa ka?” tanya gue.
“Loe
abis nangis lagi?” tanya kak Dicky. “Ayolah, loe harus bisa ngelupain Zee. Zee udah nggak ada
lagi. Dia udah tenang di alam sana. Loe nggak boleh terus-terusan ngurung diri
di kamar kayak gini. Loe harus jalanin hidup loe kayak dulu lagi, walaupun udah
nggak ada Zee.” Ucap kak Dicky.
“Tapi
gue belum bisa kak. Gue belum bisa relain Zee. Gue belum bisa jalanin hari-hari
gue tanpa dia. Gue masih sayank sama dia.” Kata gue sambil memeluk kak Dicky.
“Loe
pasti bisa!” kata Kak Dicky menyemangatiku. “Loe masih punya gue, mama, dan 2
sahabat loe! Kita semua sayang sama loe. Loe harus kuat. Mana Putri yang gue
kenal dulu? Yg ceria, yg selalu tersenyum. Loe harus bisa berubah.!” ‘
“Ok, gue
bakalan berubah demi loe kak, demi mama, dan demi semua.!” Kata gue sambil
tersenyum ke kak Dciky sambil menghapus air mata yg jatuh di pipi gue.
“Janji.?”
Tanya kak Dicky.
“Janji.!”
Jawabku.
“Ini
baru adek gue. Hahahaha…” canda kak Dicky. Aku hanya tersenyum melihat kak
Dicky. Sungguh, sebenernya gue blum bisa. Tapi ini semua demi kak Dicky, Mama,
dan kedua sahabatku.
“Sekarang
loe makan ya.? Gue suapin deh.” Rayu kak Dicky.
“Iyya
iyya.” Jawabku.
****
Pagi ini
berat rasanya mata gue untuk terbuka. Ngantuk. Tapi gue udah janji ke kak Dicky
kalo gue bakalan berubah seperti dulu lagi. Gue maksain diri untuk bangun dan
langsung menuju kamar mandi dan mandi. Setelah siap, gue langsung menuju ke
ruang makan untuk sarapan bersama Mama dan kak Dicky.
“Wah,
anak mama udah move on ya?” tanya
mama sambil menuangkan susu putih ke gelas kak Dicky.
“Iyya!”
jawab gue dengan nada bersemangat.
“Siapa
dulu yg ngerayu.” Kata kak Dicky sambil tersenyum bangga.
Mama
tertawa pendek lalu berkata. “Sudah, sudah! Sekarang lebih baik pada sarapan
nantik telat gimana?” kata Mama.
“Oke.!”
Jawab gue dan kak Dicky serempak.
Selesai
sarapan gue langsung berangkat ke sekolah sama kak Dicky.—Gue sama kak Dicky
memang satu sekolahan—sekitar sepuluh menit perjalanan dari rumah ke sekolah,
akhirnya sampe juga. Gue langsung jalan menuju kelas. Tiba-tiba ada seseorang
yg nepuk gue dari belakang. Serentak gue kaget dan langsung membalikan badan
gue. Ternyata Kina dan Angel. Mereka adalah sahabatku.
“Putriiiiiiiiiiiii.!!!”
Teriak 2 sahabatku itu sambil memelukku.
“Addduuuhhhh.!
Lepas dong.! Gue nggak bisa nafas tau nggak.” Kata gue kesal sambil mendorong
kedua sahabatku—Tapi tidak sampai jatuh kok—
“Maaf
deh maaf, kita kan kangen sama loe.!” Ucap Kina.
“Loe udah bisa ngelupain Zee ya.?
Selametttt yaaaa. Gue ikut seneng.” Kata Angel sambil tepuk tangan.
Gue cuma bisa diem denger perkataan
Angel tadi. Gue nggak jawab apa-apa ato pun berkata apa-apa tentang perkataan
Angel tadi. Hati gue terasa sakit banget denger perkataan Angel tadi. Walaupun
gue udah berusaha untuk lupain Zee. Tapi gue masih tetep ngerasa sakit hati
kalo dengar nama Zee.
“Stt!! Loe ini asal ceplas ceplos
aja sih.!” Ucap Kina.
“Maaf deh maaf.! Gue kirain…”
Dengan cepat gue langsung motong
omongan Angel. “Hahaha… gpp ko! Gue lagi berusaha buat move on.!” Ucap gue.
“Oke.! Gue seneng deh 3P –3P
kepanjangan dari nama gue,Kina, dan Angel. Kita sama-sama punya huruf Putri di
tengah-tengah nama kita—kumpul lagi, selama dua hari loe nggak masuk sekolah
sepi banget kelas tanpa loe.” Kata Angel.
“Ngomong-ngomong ada yg berubah
nggak dari kelas.?” Tanya gue sambil jalan ke meja gue. Gue duduk bareng Kina,
sedangkan Angel duduk bareng Loly—temen sekelas—
“Nggak ada yg berubah kok.! Cuma ada
murid baru aja.!” Kata Angel sambil melihat sekeliling. Seperti mencari
seseorang. Gue cuma diem denger Angel bilang ada murid baru di kelas. Gue nggak
nanggepin soal murid baru itu. Tiba-tiba Angel beridir dan menunjuk seseorang
di sebelah kanan Kina. “Itu dia.!!!”
“Siapa.?” Tanya gue.
“Ilham.! Murid baru di kelas kita.
Dia pindahan dari bandung loh.” Jawab Kina.
“Oh.” Jawab gue singkat.
“Tumben loe Cuma bilang Oh.. biasanya langsung nanyak ato nggak
langsung mau kenalan gitu.” Kata Angel.
“Nggak deh! Ntar jugak kenal
sendiri.” Kata gue sambil buka-buka buku pelajaran.
“Hai.!” Sapa itu murid baru.
“Hai Ilham.!” Kata Angel membalas
sapaan Ilham.
“Loe yg namanya Putri ya.?” Tanya
Ilham.
“Ya.!” Jawab gue.
“Salam kenal. Gue Ilham Fauzie.
Murid baru di sekolah ini. Gue baru masuk kemarin lusa. Gue harap kita bisa
temenan ya.” Kata Ilham sambil mengulurkan tangannya.
Gue diem nggak ngejawab perkataan
Ilham. Gue Cuma bolak-balik buku pelajaran. Tanpa menatap Ilham maupun kedua
sahabat gue.
“Hm.” Deham Ilham sambil menurunkan
tangannya. “Ya udah deh kalo loe nggak mau kenalan sama gue, gpp. Gue ngerti
ko. Mungkin suatu hari nanti loe bisa nerima gue jadi temen loe.” Ucap Ilham
dan langsung pergi meninggalkan meja gue.
“Put? Loe kenapa sih tadi nyuekin
Ilham?” tanya Angel sambil natap gue.
Baru aja gue mau jawab pertanyaan
Angel tadi, guru pelajaran pertama masuk dan seluruh murid menghadap kedepan
dan tidak berbicara lagi termasuk Gue, Kina, dan Angel.
****
Jam pelajaran pertama – kedua
selesai. Gue, Kina, dan Angel langsung bergegas menuju kantin sekolah—3P memang
suka ngumpul di kantin sekolahan kalo lagi keluar main—
“Btw, put, loe blum jawab pertanyaan
gue yg tadi.” Kata Angel sambil penasaran.
“Penting ya?” jawab gue sambil
menatap kedua mata sahabat gue.
“Kok loe bilang gitu sih? Kok loe
jadi jutek gini ke gue? Gue kan cuma nanyak! Jadi biasa aja dong!” kata Angel
dengan nada marah.
“Udah dong! Berisik tau! Nggak malu
apa di liatin orang banyak kalian berkelahi kayak gini? Katanya sahabat tapi
kok bertengkar?!” ucap Kina sambil melerai gue dan Angel.
Sabtu, 07 April 2012
Perkenalan ;;)
HAY!!!!!!!!!!
gue putri pringgayani~
biasa gue dipanggil IGGA
mm...salam kenal eaph :p;;)
gue putri pringgayani~
biasa gue dipanggil IGGA
mm...salam kenal eaph :p;;)
Langganan:
Postingan (Atom)